Blitar, jurnalmataraman.com, Di tengah maraknya peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 78, diisi agenda karnaval dengan menggunakan sound system horeg, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar justru menggelar karnaval dengan tema kebudayaan dan perjuangan, sesuai tema besar Back to Culture, Senin (4/8).
Purwanto, Camat Ponggok mengatakan, sesuai kesepakatan dengan muspika, event tahunan ini digelar dengan tidak menggunakan sound system berlebihan. Kegiatan karnaval diikuti warga masyarakat Sidorejo baik dari kalangan pelajar, hingga masyarakat umum.
“Dalam rangka peringatan hari ulang tahun kemerdekaan RI ke 78, panitia bekerja sama dengan muspika mengadakan karnaval dengan meriah dengan catatan tidak menggunakan battle sound, dengan batal maksimal 4 sub sound system,” katanya. Meriahnya pawai budaya itu menarik perhatian ribuan pengunjung, mereka memadati sepanjang jalan yang dilalui arak-arakan peserta.
Aneka ragam budaya mereka kreasikan, mulai dari perangkat desa berpakaian jadul hingga pertunjukan khas desa. Kapolsek Ponggok, Iptu Agus Prayitno menjelaskan pihaknya bersama Muspika dan kepala Desa se Kecamatan Ponggok telah menyepakati tidak menggunakan sound system melibihi 4 sub dalam karnaval memperingati HUT RI.
“Kami apresiasi kepada peserta karnaval yang mempertunjukan kebudayaan dan tidak menggunakan sound system yang berlebihan. Karena sebelum bulan Agustus kami dari muspika dan kepala desa di Kecamatan Ponggok sudah mensepakati tidak menggunakan sound system di atas 4 sub,” jelasnya.
Lanjutnya, sebelum ada kesepakatan bersama di Desa Sidorejo setiap kali memperingai HUT RI dengan menggunakan sound system horeg dengan kapasitas berlebihan, dengan pelaksanaan mulai siang hari hingga subuh. Namun pelaksanaan karnaval di tahun ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa identitas dan persatuan nasional diantara para peserta dan masyarakat.
“Di Sidorejo yang sebelumnya menggunakan sound system lebih dari empat sub itupun kegiatan dilaksanakan hingga malam hari bahkan sampai pagi,” pungkasnya. (asf/ar)