Tulungagung, jurnalmataraman.com – Sedikitnya 45 keluarga yang tinggal di Dukuh Comanuk, Desa Besuki Kecamatan Besuki Tulungagung mengalami krisis air bersih. Sumber air satu-satunya yang menjadi sumber pemenuhan kebutuhan air warga debitnya mulai mengecil. Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, saat ini warga mengandalkan kiriman air bersih dari badan penanggulangan bencana Daerah BPBD Tulungagung.
Menurut Sutarji, ketua RT setempat sumber air yang selama ini digunakan warga debitnya mulai mengecil sejak bulan Mei lalu. Memasuki bulan Juli sumber semakin mengecil sehingga tidak lagi mencukupi untuk kebutuhan warga sehari-hari.
Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, saat ini warga mengandalkan kiriman air bersih dari BPBD Tulungagung. Air kiriman dari BPBD tersebut di tempatkan di tempat-tempat penampungan kemudian disalurkan ke rumah-rumah warga. Sutarji mengatakan, satu bak penampungan yang muat sekitar 10 ribu liter air hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan air warga selama dua hari. Sementara penampungan yang tersedia sebanyak 5 unit.
“Bulan tujuh kekurangan air sebab sumbernya kecil sekali dan tidak cukup untuk warga, ada 46 KK yang terdampak dan dua RT biasanya warga mengandalkan air dari sumber.” ujar Sutarji ketua RT
Sutarji menambahkan krisis air di daerahnya terjadi setiap tahun pada musim kemarau beberapa waktu lalu sempat dilakukan pengeboran untuk mendapatkan sumber air, namun belum berhasil. Pihaknya berharap proyek pengeboran tersebut segera dilanjutkan agar persoalan krisis air di Dukuh Comanuk bisa teratasi. (bon/ka)