TULUNGAGUNG, jurnalmataraman.com – Umat Tridharma Kelenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung menggelar ritual sembahyang arwah pada Selasa malam (9/9). Tradisi keagamaan ini rutin dilaksanakan setiap bulan tujuh penanggalan Imlek yang diyakini sebagai saat terbukanya pintu neraka, sehingga arwah leluhur dapat kembali menemui keluarganya.
Dalam prosesi tersebut umat menyiapkan berbagai makanan sebagai simbol persembahan kepada leluhur. Lebih dari 900 nama arwah dituliskan di kertas khusus untuk kemudian didoakan bersama. Ritual dimulai dengan doa di depan altar dewa yang dipimpin seorang pandita dilanjutkan dengan pembacaan parita atau doa-doa pujian sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur.

Usai doa bersama kertas berisi nama arwah dikumpulkan untuk dibakar secara serentak. Sementara itu, makanan persembahan diambil kembali oleh keluarga untuk dibawa pulang sebagai bagian dari tradisi.
Ketua panitia sembahyang arwah Kelenteng Tjoe Tik Kiong Wibitono mengatakan bahwa ritual ini juga akan berlanjut dengan sembahyang rebutan pada Rabu siang yang dipersembahkan bagi arwah-arwah tak terurus.
( editor : Edo & Wahyu Adi )