Blitar, jurnalmataraman.com – Meski diguyur hujan, semangat masyarakat Kota Blitar untuk memperingati Hari Lahir Pancasila tidak surut. Pemerintah Kota Blitar menggelar Pawai Bedol Pusaka dan Pawai Lampion, Sabtu malam (1/6), sebagai bentuk perayaan dan penguatan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.
Rangkaian acara dimulai dari Istana Gebang, rumah masa kecil Proklamator Bung Karno, dan berakhir di Alun-Alun Kota Blitar. Ratusan peserta, termasuk pelajar dari tingkat SMP hingga SMA, tampil membawa replika pusaka dan lampion bernuansa Pancasila. Pawai ini memancarkan semangat nasionalisme dan gotong royong, meski berlangsung di tengah guyuran hujan.
“Kami ingin menanamkan nilai-nilai Pancasila, terutama kepada generasi muda. Meski hujan, antusiasme peserta dan masyarakat sungguh luar biasa,” ujar Wali Kota Blitar, Syauqul Mubin, di sela kegiatan.
Tak hanya peserta, warga Kota Blitar juga tampak antusias menyaksikan jalannya pawai di sepanjang rute. Mereka rela berbasah-basah demi menyemarakkan momen bersejarah ini.
“Saya bangga bisa menyaksikan langsung. Acara seperti ini penting agar anak-anak muda tahu sejarah dan mencintai Pancasila,” kata Siti Rahayu, salah seorang penonton yang datang bersama keluarganya.
Kegiatan Bedol Pusaka dan Pawai Lampion ini telah menjadi tradisi tahunan yang digelar setiap malam tanggal 1 Juni, sebagai bagian dari upaya pelestarian nilai-nilai kebangsaan. Di tengah perubahan zaman, acara ini menjadi simbol dedikasi dan komitmen masyarakat Blitar dalam menjaga semangat Pancasila.
(Dimas & Trias M.A)