Blitar. jurnalmataraman.com- Meski masih mengalami trauma, Dwi Antoko atau yang akrab disapa Anto, menceritakan bagaimana dirinya bisa selamat dari tragedi mencekam yang terjadi di Desa Bumirejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Sepulang mencari pakan ternak, Anto dimintai tolong oleh Gunawan, sang pemilik kandang yang hingga hari ini belum ditemukan.
Melihat lampu bergoyang dan merasakan getaran kecil, Anto sempat menarik tangan Gunawan, membawanya lari keluar kendang, Anto kemudian membuat pintu darurat dengan menjebol dinding terpal, namun naas, reruntuhan mulai berjatuhan.
Keduanya sempat terjebak reruntuhan selama 20 menit saat terjadi longsor yang pertama. Mengandalkan sebuah kayu, Anto memberi tanda dan berteriak meminta pertolongan.
Beruntungnya, ada dua orang yang mendengar dan langsung melakukan evakuasi. Dengan penuh ketakutan, beberapa orang segera berlari menjauh dari kandang dan tidak berselang lama, tanah longsor kembali terjadi hingga tiga kali.
Pria berusia 22 tahun tersebut lalu dibantu warga dan dilarikan menuju salah satu rumah sakit di kabupaten Blitar. Selain mengalami trauma, Anto alami luka luar dibagian tangan, wajah dan punggung.
“Terjebak kurang lebih 15 menit sampai 20 menit, yang menolong saya 2 orang Sumaji dan mas Edi” Ujar Dwi Antoko.
Hingga saat ini dirinya masih merasakan trauma berat. Meski begitu, ia berharap korban bernama Gunawan segera ditemukan.(ziz/dav).