Tulungagung, jurnalmataraman.com, Di Kabupaten Tulungagung, tidak semua rumah tangga telah teraliri listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hal ini dapat dilihat dari tingkat elektrifikasi di Tulungagung pada tahun 2023 yang belum mencapai 100 persen.
Manager ULP PLN Tulungagung, Resma Dwida Pantri mengatakan, bahwa di Kabupaten Tulungagung, masih ada segelintir masyarakat yang belum mendapatkan akses listrik.
Menurutnya, mayoritas daerah yang belum teraliri listrik menghadapi kendala faktor geografi.
Meskipun Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum sepenuhnya menyediakan listrik ke setiap rumah tangga di Tulungagung, namun tingkat elektrifikasi di daerah tersebut mencapai angka 99 persen.
“Daerah yang belum teraliri listrik bukan berarti tidak menggunakan listrik dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Resma menjelaskan, jika mengacu data statistik, mereka telah teraliri listrik. Namun, bagi PLN, hal itu belum memenuhi rasio elektrifikasi.
Dia menyebut, daerah yang belum sepenuhnya teraliri listrik meliputi di Kecamatan Pagerwojo, yang menjadi lokasi 3 T (Terluar, Tertinggal, dan Terdepan).
“Jadi mereka biasanya menggunakan cara ngeler kabel atau numpang listrik kepada tetangga terdekatnya,” jelasnya.
Sementara itu, pada tahun 2024 mendatang setiap daerah di Indonesia diwajibkan untuk memperoleh target 100 persen rasio elektrifikasi.
Dengan kondisi tersebut, Resma menambahkan, pihaknya akan melakukan pemasangan ke rumah-rumah yang belum teraliri listrik di Kecamatan Pagerwojo.
Seperti yang telah diketahui saat ini, masih ada dua tipe subsidi listrik, yakni pemasangan dengan daya 450 Volt Ampere (VA) dan 900 VA.
“Pemerintah pusat menarget rasio elektrifikasi. Jadi mau tidak mau harus dilayani meski lokasinya terpelosok, entah merugi atau untung harus tetap dilaksanakan,” pungkasnya. (rga/mj)