Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Kondisi rumah Juminten (48) korban dugaan kasus pembunuhan yang ditemukan di bantaran Sungai Brantas, Kecamatan Rejotangan sangat berantakan dan berserakan dengan pintu terkunci. Diketahui bahwa korban memiliki hubungan baik dengan keluarga serta tidak pernah bercerita ketika mendapatkan masalah.
Salah satu kerabat korban, Rinda Hernanda mengatakan, bahwa sehari-hari korban Juminten bekerja di warung makan yang berada di Jalan Kalimantan, Kota Blitar. Namun pada Rabu (30/3) korban diketahui sudah tidak bekerja di warung makan tersebut.
“Biasanya berangkat kerja itu dari pagi sampai sore menggunakan kendaraan motor,” tuturnya, (5/5).
Rinda menjelaskan, korban memang hidup sendiri di rumahnya yang berada di Dusun Boro, Desa Tuliskriyo, Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar. Selain itu korban juga sudah pisah ranjang dengan suaminya sejak 2 tahun lalu. Rumah korban memang sedikit jauh dari rumah keluarga lainya. Tapi rumah korban hanya berjarak 20 meter dari Sungai Brantas.
“Kalau hubungan korban dengan keluarga sangat baik. Korban juga sduah pernah menikah sebanyak tiga kali, dan tidak memiliki anak dari pernikahan itu,” jelasnya.
Pria 26 tahun itu memaparkan, pada Rabu (30/3) korban masih melakukan komunikasi serta bercanda kepada keluarga melalui whatsapp. Setelah itu pada Jum’at (1/4) diketahui bahwa korban masih berada di rumahnya. Namun korban melakukan chat terakhir pada 19.30 WIB yang mengabarkan bahwa puasa ramadhan dimulai pada hari Minggu.
“Pada Sabtu, korban sudah tidak bisa dihubungi dan tidak aktif. Setelah itu, tetangga mengabarkan kepada keluarga bahwa sudah dua hari tidak melihat korban berada di rumah,” paparnya.
Masih menurut Rinda, akhirnya pada Minggu (3/4) pihak keluarga memeriksa rumah korban yang pada saat itu masih terkunci. Setelah berhasil masuk, ternyata kondisi rumah sudah berantakan dengan barang-barang yang berserakan.
“Saat ini motor, handphone, dompet dan tas korban masih hilang. Tapi untuk perhiasan masih ada di rumah,” ujarnya.
Mengetahui korban menghilang, akhirnya pihak keluarga langsung melaporkan kepada Polsek setempat. Selain itu, keluarga juga berupaya mencari korban dengan membuat postingan di facebook.
“Setengah jam kami memposting, kami mendapatkan kabar ada penemuan mayat. Jika kami lihat mayat itu memiliki ciri-ciri sama dengan korban. Baik dari rambut dan bentuk tubuh,” terangnya.
Sebelumnya, warga Dusun Kates, Desa/Kecamatan Rejotangan digegerkan dengan penemuan mayat perempuan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan, (3/4). Pada saat ditemukan, korban dalam keadaaan setengah telanjang, terdapat luka robek diperut serta kedua tangan yang terikat oleh tali tambang. Ketika itu, tidak ada warga sekitar yang mengetahui identitas korban.
Pada (4/4), Tim Inafis Polres Tulungagung melakukan identifikasi sidik jari korban. Akhirnya diketahui bahwa korban bernama Juminten (48) warga Dusun Boro, Desa Tuliskriyo, Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar. Sebelum ditemukan, korban diketahui sudah menghilang sejak Jum’at (1/4). Hingga kini motor dan handphone milik korban masih belum bisa ditemukan. (mj/ham)