Blitar, jurrnalmataraman.com, Tradisi sedekah bumi masih terus dilestarikan oleh warga Dusun Sekar Gadung Desa Balerejo Kecamatan Panggungrejo Pesisir Selatan Kabupaten Blitar. Tradisi turun temurun ini Kamis Sore (17/08/2023) digelar oleh warga desa setempat dengan mengarak gunungan raksasa dan tumpeng berkeliling desa.
Gunungan raksasa tersebut berisikan aneka hasil bumi warga desa setempat dan nasi tumpeng serta nasi takir plontang. Kegiatan ini digelar sebagai ucapkan rasa syukur atas rejeki yang melimpah diberikan selama ini.Arak-arakan gunungan dan tumpeng dikawal ketat oleh sejumlah orang yang berpakaian serba hitam yang menamakan diri lascar gadung melati.
Prosesi ini mirip seperti iring-iringan keraton, pengawal perempuan mengenakan kebaya lengkap sedangkan pengawal pria menggunakan blangkon beserta sarung jarik khas adat jawa.Arak-arakan tumpeng itu diarak keliling dari rumah kepala desa menuju menuju pepunden ( petilasan Nyai Sekar Gadung dan Bagus Kliwon) desa setempat.
Di sana, arakan tumpeng itu kemudian diletakkan di tengah-tengah paseban.Tentu saja, setelah didoakan oleh sesepuh desa, nasi tumpeng dan nasi takir plontang serta gunungan raksasa hasil bumi direbutkan oleh warga. Mereka berebut ngalap barokah dari tradisi itu.
Sugianto , sesepuh dusun setempat mengatakan ritual sedekah bumi di padepokan atau pepunden nyai sekar gadung dan bagus kliwon ini merupakan tradisi turun temurun.
“ Ritual seperti ini dilakukan sejak nenek moyang. Selain selamatan ambeng atau tumpeng dan takir plontang juga dilakukan do’a bersama yang ditujukan arwah leluhur atau yang babat dusun atau desa setempat.” Kata Sugianto.
Sementara Suprans ,Kepala Desa Balerejo menuturkan Kegiatan tersebut merupakan kegiatan bersih desa yang bertepatan dengan bulan Suro. Selain itu kegiatan kirab gunungan hasil bumi dan tumpeng tersebut dilakukan untuk melestarikan budaya desa setempat yang bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta.
“ Ini sudah menjadi tradisi turun temurun. Setiap bulan suro di gelar bersih desa dengan mengarak gunungan hasil bumi dan tumpeng menuju pepunden atau petilasan Nyai gadung meleti dan bagus kliwon. Selain selamatan kegiatan sakral ini juga harus ada pertujukkan tari jaranan pegon yang merupakan kesenangan leluhur disini.” ungkap Suprans.
Lanjut suprans , selain kirim do’a leluhur kegiatan ini juga sebagai ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta atas hasil bumi yang melimpah.
“ Harapannya dengan dilakukannya sedekah bumi rizki semakin melimpah dan masyarakat sejahtera.” pungkasnya.Pada kegiatan ini dirayakan secara meriah , selain selain arakan gunungan dan tumpeng serta jaranan dan tayub juga ada pertunjukan wayang kulit semalam suntuk di balai dusun sekar gadung atau Balerejo dua.
Sementara itu , Rijanto mantan Bupati Blitar yang hadir dalam kegiatan ritual tersebut turut mengapresiasi dan meminta kegiatan tradisi turun temurun ini terus dilakukan.
“Upacara ritual bersih desa sebagai kearifan lokal tersebut dapat digunakan sebagai perekat sosial dalam masyarakat (Jawa). Selain itu, dalam bersih desa juga termuat berbagai fungsi seperti ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas keselamatan dan limpahan rezeki, memupuk kebersamaan (guyub rukun), dan toleransi antar warga.” Ujar Rijanto.(Asf)