Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Puluhan ribu warga di Tulungagung saat ini masih belum memiliki rumah atau backlog. Hal ini disebabkan karena jumlah kelahiran dan pernikahan tidak sebanding dengan jumlah kebutuhan rumah.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Tulungagung, Anang Prastitianto mengatakan, saat ini ada sekitar 308.921 rumah, sedangkan jumlah KK ada sekitar 396.754 orang.
“Artinya ada sekitar 87.833 KK yang saat ini masih belum memiliki hunian di Tulungagung,” tuturnya.
Anang menjelaskan, data KK diambil dari Dispendukcapil Tulungagung, sedangkan untuk data hunian diambil dari data Kecamatan di Tulungagung. Pihaknya mengaku belum bisa memastikan apakah angka backlog di Tulungagung bisa menurun.
“Memang kalau dilihat, angka backlog di Tulungagung tiap tahunya mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena laju pertumbuhan penduduk dan masih kurangnya ketersediaan hunian,” jelansya.
Disinggung, upaya apa yang dilakukan untuk menurunkan angka backlog di Tulungagung, Anang mengungkapkan, akan mendorong Asosiasi Perumahan untuk membangun perumahan di Tulungagung. Saat ini sudah ada 6 pengajuan untuk pembuatan perumahan di Tulungagung.
“Selain itu, kami juga menyediakan rusunawa. Meskipun tidak bisa mengurangi angka Backlog secara signifikan,” ungkapnya.
Menurut Anang, terkait dengan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) akan disediakan perumahan bersubsidi. Untuk harga setiap satu unit rumah mencapai Rp 150 Juta. (mj/ham)