Kediri, jurnalmataraman.com – Jelang hari raya Idul Adh, puluhan ekor sapi mati mendadak di Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri. Sapi-sapi yang mati tersebut tidak ada gejala apapun sebelum mati.
Menanggapi laporan tersebut, Dinas Peternakan Kabupaten Kediri langsung mendatangi kandang peternak. Namun sapi yang mati sudah dikubur oleh pemiliknya. Total ada 20 ekor sapi yang mati pada pertengahan bulan Mei yang lalu.
Untuk mengetahui penyebab kematian, petugas melakukan rapid test terhadap hewan ternak yang tidak mati, dan berada dalam 1 kandang, dan juga kandang-tandang di sekitar lokasi.
Hewan ternak diambil sampel lendir hidung dan mulutnya, apakah hewan sapi tersebut terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) atau tidak.
Selanjutnya lendir dari hewan sapi diperiksa menggunakan alat. Namun dari pemeriksaan, tidak ada menunjukkan gejala yang mengarah ke pmk.
“Survei lengkap di kandangnya pak Bakur yang melaporkan ada 1 ekor sapi, jadi pak Bakur ini memiliki dua ekor sapi yang satu dua yang lalu terjadi kematian” ujar Tutik Purwaningsih
Sementara salah satu peternak yang hewan sapinya mati sabur mengaku, sebelum mati tidak ada gejala apapun pada hewan ternaknya. Bahkan 2 jam sebelum mati, Hewan ternaknya sehat dan masih makan rumput.
Hingga kini Dinas Peternakan Kabupaten Kediri belum bisa memastikan penyebab kematian pada hewan ternak di Kecamatan Tarokan. Namun pihak dinas akan terus mengintensifkan pemeriksaan dan sosialisasi kepada peternak, untuk lebih menjaga kebersihan kandang dan memberikan vitamin pada hewan ternaknya.(rof/dan).