Trenggalek, jurnalmataraman.com, Suasana haru menyelimuti rumah duka Zaenal Fanani, yang berada di Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Trenggalek. Kedatangan jenazah Zaenal Fanani disambut oleh keluarga serta ribuan anggota PSHT.
Jenazah yang tiba di rumah duka, kemudian langsung di sholati oleh keluarga serta ribuan anggota PSHT secara bergantian. setelah itu, jenazah Zaenal Fanani langsung diberangkatkan ke pemakaman yang tak jauh dari rumah duka.
Ketua cabang PSHT Trenggalek, Wijiono mengatakan bela sungka dan duka mendalam atas meninggalnya Zaenal Fanani dalam insiden bentrok antar perguruan pencak silat di Taiwan.
“ Kami berharap agar anggota PSHT bisa menerima insiden ini sebagai musibah dan tidak terprovokasi yang menyebabkan gesekan antar kelompok di Trenggalek,” Ungkap Wijiono.
Zaenal Fanani merupakan warga PSHT Trenggalek yang disahkan pada tahun 2011 silam. dimana dia telah mengabdikan dan mengembangkan organisasi PSHT hingga akhir hayatnya.
Sementara itu, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin berterimakasih kepada kementerian luar negeri serta BP2MI yang telah memulangkan jenazah Zaenal Fanani dengan waktu cukup singkat. Pihaknya juga bela sungkawa serta memberikan support kepada keluarga korban, serta mendoakan jenazah agar diterima disisi tuhan.
“ Saat ini proses hukum terhadap tersangka sudah dilakukan oleh penegak hukum dari 2 negara. Oleh karena itu, tidak usah mencari-cari kembali hal yang lain di Trenggalek. lebih baik saudara dari PSHT mendoakan yang terbaik kepada almarhum,” Kata Mas Ipin (Sapaan akrab Bupati Trenggalek)
Diketahui, beberapa waktu lalu terjadi bentrokan di Taiwan yang melibatkan dua kelompok perguruan pencak silat. dimana dari insiden tersebut seorang pmi meninggal, yakni Zaenal Fanani yang berasal dari Trenggalek. (ham/ar)