Tulungagung, jurnalmataraman.com, Musim kemarau selama beberapa bulan ini memberi dampak yang signifikan terhadap kondisi desa-desa di Tulungagung. Sedikitnya 10 Desa di Tulungagung tedampak kekeringan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Tulungagung, Gilang Zelakusuma mengatakan, selama satu bulan terakhir, pihaknya telah mengirimkan ratusan liter air bersih pada beberapa desa terdampak kekeringan.
Menurutnya, pada awal musim kemarau, kekeringan hanya terjadi pada 7 desa dari 4 kecamatan di Tulungagung dengan mayoritas dataran tinggi.
Namun saat ini, kekeringan mulai meluas hingga 10 desa dari total 6 kecamatan.
“Awal Oktober lalu 7 desa yang kekeringan. Sekarang sudah 10 desa,” katanya.
Adapun rincian data 7 desa yang terdampak kekeringan sebagai berikut, Desa Kalibatur, Desa Winong, Desa Rejosari dan Desa Banyu Urip di Kecamatan Kalidawir. Desa Besuki Kecamatan Besuki, Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat dan di Desa Tenggarejo Kecamatan Tanggunggunung.
Sementara itu, hingga saat ini kekeringan meluas di 3 desa lainnya, seperti, Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan, Desa Besole Kecamatan Besuki dan Desa Panggungguni Kecamatan Pucanglaban.
“Kekeringan meluas, hingga wilayah yang tidak termasuk dataran tinggi, imbuh Gilang.
Gilang menuturkan, bahwa beberapa desa yang mengalami kekeringan tersebut secara berkala meminta bantuan air bersih ke BPBD Tulungagung.
Dia menegaskan, selama ada permintaan air bersih, pihaknya akan memenuhi permintaan masyarakat. Kendati demikian, apabila anggaran BPBD Tulungagung tidak mencukupi pihaknya akan mengajukan bantuan ke Provinsi maupun Pemerintah Pusat.
“Saat ini sudah tersalurkan sebanyak 71 tangki. Total sudah ada 355 ribu liter air bersih yang didistribusikan,” pungkasnya. (rga/mj)