Kediri, jurnalmataraman.com, Kota Kediri selain dikenal dengan sejarah dan kebudayaannya, juga dikenal kulinernya. Salah satu kuliner yang legendaris di Kota Kediri yakni Soto Podjok. Kedai Soto yang terletak di Jalan Dhoho ini telah berdiri sejak tahun 1926.
Seperti namanya, Kedai Soto Podjok ini terletak di pojok perempatan Jalan Dhoho. Yang unik dari kedai Soto ini adalah arsitektur bangunan yang kuno. Pintu persegi panjang dengan jendela besar yang didesain berdekatan hampir memenuhi sebagian besar dinding yang berwarna putih.
Meski telah beberapa kali terjadi regenerasi kepemilikan, rasa soto Podjok ini tak berubah. Saat ini, Soto Podjok dikelola Rumiani, yang merupakan generasi ketiga
Nara Asoka Amijaya, anak Rumiani menuturkan cita rasa soto ayam masih sama sejak berdiri, yakni segar dan tidak berlemak atau berminyak.
“Sejak berdiri 97 tahun lalu, rasa masih tetap sama. Untuk nama Podjok karena berada di ujung Jalan Dhoho,” ujar Nara.
Selain itu, di warung ini juga memiliki keunikan tersendiri dengan suara “dhok” yang berasal dari hentakan botol kecap ke meja setelah menuang kecap ke mangkuk soto. Bunyi dhok ini disebut sebagai penanda semangat karyawan untuk bekerja.
“Jadi suara Dhok ini bisa menjadi penanda semangat para karyawan disini saat bekerja,” tambah Nara.
Untuk menikmati seporsi soto podjok ini cukup membayar Rp 19 ribu per porsi. Meski di Kediri harga tersebut tergolong mahal, namun pembeli di Soto Podjok ini tak pernah sepi dan menjadi kuliner legendaris di Kota Kediri.. (Ben/portaljtvcom)