Tulungagung, Jurnalmataraman.com – Bupati Tulungagung melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok (bapok) jelang ramadhan di Pasar Ngemplak Tulungagung. Didapati bahwa beberapa bapok sudah mengalami kenaikan, meski tidak signifikan. Nantina ketika memasuki ramadhan Pemkab Tulungagung bersama Bulog akan membuat operasi pasar untuk mencegah kenaikan bapok, (20/03/2023).
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengatakan, dari hasil pemantauan di Pasar Ngemplak Tulungagung rata-rata bapok sudah mulai naik harganya. Meskipun kenaikan hanya berkisar 6 persen saja. Adapun komoditi yang mengalami kenaikan seperti beras, minyak, cabai dan telur.
“Kami akan terus memantau harga pasar. Dengan harapan tidak ada lonjakan harga signifikan yang dapat mempengaruhi angka inflasi,” tuturnya.
Berdasarkan data, saat ini angka inflasi di Tulungagung berada di 0,16 persen secara man to man. Sedangkan secara yers to yers angka inflasi di Tulungagung hanya 5,5 persen. Oleh karena itu, untuk menekan harga Pemkab Tulungagung berencana membuat operasi pasar bersama Bulog.
“Momen ramadhan ini seringkali harga bapok mengalami lonjakan. Maka dari itu, satu minggu jelang lebaran kami akan buat operasi pasar untuk menyetabilkan harga bapok,” paparnya.
Kepala Cabang Bulog Tulungagung, Junaidi menambahkan, Bulog Tulungagung siap melakukan operasi pasar bekerja sama dengan Pemkab Tulungagung. Saat ini HET harga beras medium Rp 9.450 per kilogram. Sedang penetapan terbaru HET dari pemerintah yang Rp 10.900 per kilogram belum berlaku.
“Di pasar harganya juga Rp 9.400 per kilogram. Cenderung turun karena ada panen raya,” ucapnya.
Sedang untuk persedian beras, Junaidi menandaskan masih mencukupi. Saat ini saja tersedia seribuan ton beras. Apalagi akan ditambah penyerapan beras saat panen raya saat ini yang diperkirakan mencapai 5 ribu ton.