Kediri, jurnalmataraman.com, Puluhan warga Desa Margourip Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri, berunjuk rasa di depan balai desa setempat. Warga juga membentangkan poster berisi tuntutan, mereka menolak adanya lalu lintas truk pasir di jalur desanya.
Pasalnya, jalan desa Margourip ini hampir dua puluh empat jam dilalui truk-truk pasir. Bahkan banyak truk pasir yang melebihi tonase juga melintas, sehingga membuat jalan poros desa rusak parah.
Dalam orasinya, jalur desa yang rusak parah ini, juga mengakibatkan salah seorang warga terjatuh dan terlindas truk pasir. Lalu lintas truk pasir di desa Margourip sendiri, sudah berlangsung sejak 15 tahun terakhir.
“Kami mohon semua pengangkut pasir, yang bermuatan lebih jangan lewat di jalan desa kami sesepele itu . Hampir 15 tahun dan kami tetap bersabar, tapi kelihatannya jalan kami makin rusak,” ungkapnya.
Sebenarnya pada januari lalu telah disepakati Bersama, bahwa truk pengangkut pasir sudah tidak melintasi jalur margourip. namun seiring berjalannya waktu, truk pasir kembali melintas dan membuat warga geram. Selain itu juga ada informasi jika sopir truk pasir akan melakukan demo, sehingga membuat warga juga membuat aksi unjuk rasa.
“Kenapa aksi ini ada, sebenarnya beberapa waktu yang lalu itu sudah ada kesepakatan antara pihak-pihak terkait termasuk juga pengusaha tambang juga termasuk perwakilan sopir,” ungkapnya.
“Tetapi kemarin Masyarakat ini menerima pemberitahuan, bahwa para sopir-sopir itu dengan electrim gerak itu akan melakukan aksi,” imbuhnya.
Massa kemudian ditemui oleh kepala desa setempat. Pemerintah desa Margourip sendiri juga mendukung sepenuhnya tuntutan yang disampaikan warga. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan polisi dan jajaran terkait, agar truk pasir tidak kembali melintas di wilayah tersebut. (rof/tsy)