Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Rombongan karyawan toko plastik yang hendak rekreasi menggunakan bus Harapan Jaya tertabrak kereta api Dhoho jurusan Malang-Surabaya pagi tadi, (27/2). Diduga kecelakaan tersebut akibat sopir bus harapan jaya lalai. Dari kecelakaan nahas itu, lima penumpang dinyatakan meninggal dunia.
Diketahui kecelakaan terjadi sekitar 05.15 WIB di perlintasan kereta api tanpa palang pintu Dusun Gempolan, Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru. Ketika terjadi kecelakaan tidak ada relawan yang menjaga karena waktu kejadian masih pagi hari. Dari kecelakaan tersebut hampir seluruh badan bus ringsek. Selain itu, bagian depan kepala kerata api juga ringsek. Bahkan salah satu rumah warga juga mengalami kerusakan terkena bus yang terpelanting setelah tertabrak kereta api.
Saat ini proses evakuasi sudah berjalan selama lima jam. Petugas evakuasi menerjunkan tiga mobil derek untuk mengevakuasi bus harapan jaya tersebut.
Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto menceritakan, sebelum kejadian nahas tersebut, semula ada tiga bus harapan jaya yang akan berangkat rekreasi ke wisata di Malang. Ke tiga bus itu menjemput penumpang karyawan toko plastik yang tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).
Setelah semua karyawan masuk ke dalam bus, satu persatu bus berangkat ke arah timur melewati perlintasan kereta api. Satu bus sudah berhasil melewati perlintasan, sedangkan bus ke dua tertabrak kereta api dhoho.
“Sebenarnya ada tiga bus. Bus yang pertama sudah bisa lewat, sedangkan bus ke dua mungkin karena sopir kurang konsentrasi sehingga tidak mengetahui kereta api yang tengah melaju dari arah selatan. Akhirnya terjadilah tabrakan,” tuturnya.
Lanjut Handono, kereta api yang melaju dari arah selatan itu menabrak bagian ekor bus harapan jaya hingga terpelanting ke arah timur perlintasan kereta api.
“Data sementara kami ada 41 penumpang, satu sopir dan satu kernet yang berada di dalam bus. Empat penumpang meninggal dunia di TKP. Satu penumpang meninggal di RSUD dr Iskak Tulungagung. Sedangkan 14 penumpang mengalami luka berat dan ringan,” jelasnya.
Saat ini sopir dan kernet bus masih dalam perawatan di RSUD dr Iskak Tulungagung. Pihak kepolisian masih belum bisa menggali keterangan dari sopir dan kernet bus harapan jaya. Dan saat ini proses evakuasi masa tengah berlangsung.
“Memang proses evakuasi bus mengalami kendala. Karena posisi bus berada di lokasi sempit dan melintang. Sedangkan untuk korban sudah dievakuasi ke RSUD dr Iskak Tulungagung untuk mendapatkan perawatan,” paparnya.
Disinggung terkait EWS, Handono mengaku masih belum memeriksa apakah EWS di perlintasan tersebut berfungsi atau tidak. Dari kejadian ini pihaknya akan melakukan evaluasi dengan pihak terkait, guna mencegah kejadian serupa dikemudian hari. (mj/ham)