Tulungagung, jurnalmataraman.com,
Pada bulan Januari ini, BPBD Tulungagung telah melakukan inventarisasi terhadap rumah warga yang terdampak bencana hidrometeorologi.
Dari inventarisasi itu diketahui sebanyak 424 rumah warga yang terdampak.
“Akibat bencana itu, awal Januari 2024 sampai saat ini, total sudah ada sebanyak 424 rumah warga di Tulungagung yang rusak. Ratusan rumah itu tersebar di 13 kecamatan,” kata Kepala BPBD Tulungagung, Robinson Nadeak.
Robinson mengungkapkan, bahwa pihaknya telah menindaklanjuti rumah yang rusak akibat bencana itu dengan memberikan bantuan.
Berdasarkan data miliknya, ratusan rumah yang rusak itu terdampak bencana berupa tanah longsor dan angin puting beliung.
Rincianya, satu rumah rusak di Desa Gambiran Kecamatan Pagerwojo akibat longsor, sedangkan 423 rumah akibat puting beliung.
“247 rumah rusak sudah kami tangani dengan pemberian bantuan berupa sembako dan bantuan material. Terbaru kemarin pada Kamis (25/1/2024) ada 177 rumah yang rusak dan saat ini proses asesmen kerugian,” ungkapnya.
Merespon banyaknya bencana hidrometeorologi yang terjadi pada awal tahun 2024 di Tulungagung, BPBD Tulungagung menaikkan status bencana dari yang semula siaga menjadi darurat bencana.
Peningkatan status ini juga sudah dilaporkan ke Pj Bupati Tulungagung.
Dengan keluarnya SK ‘Darurat’ bencana itu anggaran belanja tidak terduga (BTT) bisa dipakai untuk menangani dampak bencana bagi masyarakat.
“Bencana inikan tidak bisa diprediksi dan bisa terjadi sewaktu-waktu. Baru tahun ini pada awal tahun dampak bencananya sudah banyak, sehingga kami putuskan untuk meningkatkan status kebencanaannya,” pungkas Robinson.(rga/mj)