Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Program bantuan siswa miskin (BSM) mendapatkan catatan oleh DPRD Tulungagung. Pasalnya, banyak laporan dari masyarakat, bahwa seragam yang diterima oleh siswa masih dibawah kualitas.
Wakil Ketua DPRD Tulungagung, Adib Makarim mengatakan, program BSM masuk dalam RPJMD Bupati Tulungagung. Oleh karena itu, program BSM harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi pada realiasasinya, DPRD Tulungagung banyak mendapatkan aduan dari masyarakat terkait program BSM.
“Program BSM akan berjalan hingga 2023. Setelah itu kami akan evaluasi, apakah program itu efektif atau perlu dilakukan tinjauan ulang,” tuturnya.
Adib menjelaskan, berdasarkan aduan masyarakat, program BSM masih kurang berjalan maksimal. Pasalnya, banyak siswa yang masih mendapatkan seragam di bawah kualitas.
“Jadi lewat program BSM, siswa akan mendapatkan e-money, yang ditukarkan ke KPRI. Nah, banyak laporan yang kami terima bahwa seragam masih di bawah kualitas,” jelasnya.
Dia melanjutkan, adapun yang menjadi aduan adalah, warna seragam yang tidak sesuai dengan sekolah penerima. Selain itu, bahan seragam yang diterima masih di bawah kualitas.
“Ada yang kain seragamnya tipis ada juga warnanya yang tidak sama dengan sekolah penerima,” imbuhnya.
Adib mengungkapkan, memang harus ada evaluasi dalam sistem BSM. Mulai dari Bank penyalur, OPD terkait hingga KPRI.
Sementara itu, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengatakan akan melakukan evaluasi terhadap program BSM. Seharunya jika melalui sistem e-money akan lebih efektif.
“Jadi akan kami evaluasi mana yang lebih baik. Kalau diberi uang nanti habis dibelikan barang yang tidak jelas. Tapi kalau dalam bentuk e-money memang harus ada evaluasi pembenahan,” pungkasnya. (mj/ham)