Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Ruas jalan perbatasan Kecamatan Campurdarat-Besuki Tulungagung, selalu menjadi langganan banjir jika datang musim hujan. Hal ini disebabkan karena pohon tegakan di daerah pegunungan sudah beralih fungsi menjadi lahan pertanian.
Salah satu pengguna jalan, Aris mengatakan bahwa jalan perbatasan Kecamatan Campurdarat-Besuki Tulungagung memang menjadi langganan banjir ketika musim hujan. Hal itu disebabkan karena saluran air yang mancet akibat sumbatan lumpur sedimen dari lereng pegunungan.
“Itu sudah lama sekali. Ketika hujan pasti banjir. Apalagi kondisi ini sangat membahayakan pengguna jalan,” tuturnya.
Menurut Aris, banjir ini merupakan dampak dari hutan yang gundul. Karena hutan disekitar sangat jarang sekali pohon tegakan. Bahkan diatas gunung disekitar wilayah tersebut hanya ditanami jagung.
“Ya pohonya sudah hilang. Makanya tidak ada yang menjadi resapan air. Sehingga air turun ke jalan,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo menjelaskan, memang jalan di daerah perbatasan Kecamatan Campurdarat-Besuki telah terjadi sedimentasi di saluran air. Maka dari itu, pihaknya menerjunkan alat berat untuk mengeruk saluran air yang tertutup sedimentasi.
“Kami akan segera perbaiki untuk saluran air dan jalan yang rusak,” jelasnya.
Maryoto mengungkapkan, memang daerah tersebut sudah sedikit sekali pohon. Malah sebagian besar digunakan masyarakat untuk bercocok tanam.
“Maka dari itu perlu kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan. Dan harus ada koordinasi dengan perhutani untuk melakukan reboisasi dengan menanam pohon yang memiliki akar tunggang, agar mampu menahan sedimen dan sebagai sabuk gunung pembatas,” terangnya.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung, Robinson Parsaoran Nadeak menambahkan, sebenarnya setiap tahun pihaknya melakukan pemeliharaan jalan di Tulungagung. Tahun ini pihaknya menganggarakan Rp 3 Miliar untuk pemeliharaan jalan.
“Setelah ini kami akan evaluasi, dan selanjutnya proses pemeliharaan jalan,” tambahnya.
Robinson mengatakan, sedangkan untuk jalan perbatasan Kecamatan Campurdarat-Besuki Tulungagung, sebenarnya kondisinya masih baik. Namun memang ada beberapa ruas jalan yang berlubang. Sedangkan untuk mengatasi banjir di jalan tersebut, pihaknya akan mengeruk saluran air sedalam 1 meter. (mj/ham)