Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Setelah dua tahun umat Budha di Tulungagung merayakan Waisak secara terbatas dan sederhana, tahun ini akhirnya umat Budha bisa merayakan bersama seluruh umat secara meriah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes), (16/5).
Perayaan Tri Suci Waisak 2566 Buddhist Era (BE) dirayakan umat Budha di Vihara Budha Loka Tulungagung. Dalam perayaan Waisak tahun ini umat Budha sangat antusias, karena bisa dirayakan secara meriah.
Samanera, Piadhaso mengatakan, dalam momentum Waisak tahun ini tentu sangat berbeda jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, karena masih diberlakukan pembatasan akibat pandemi Covid-19. Pada tahun ini, peringatan Waisak akhirnya bisa terbuka untuk umat Budha secara umum di Tulungagung.
“Kalau dua tahun lalu, peringatan Waisak di Vihara hanya dilakukan oleh pengurus Vihara saja,” tuturnya.
Pria asal Lombok itu menjelaskan, perayaan Wasiak di Tanah Air khususnya di Tulungagung pada tahun ini termasuk sudah kembali meriah, karena Covid-19 sudah menjadi endemi.
Dalam tradisi Waisak, banyak kegiatan yang dilakukan oleh umat Budha. Mulai dari mengadakan perlombaan, pengambilan air suci di tempat yang sudah ditentukan untuk digunakan ritual, hingga melakukan pelepasan hewan sebagai wujud cinta kasih dan memberikan kebebasan pada makhluk hidup.
“Setelah memperingati Waisak, biasanya umat Budha melakukan pelimpahan jasa kepada leluhur yang sudah meninggal (pattidana, red). Dengan harapan kebajikan dan karma baik yang sudah kita lakukan dapat mengatarkan mereka ke tempat yang bahagia,” paparnya.
Piadhaso mengungkapkan, untuk refleksi Waisak dikehidupan bermasyarakat yakni dapat menerapkan nilai-nilai agama dengan hidup toleran, saling menolong dan menghargai. Tentu dengan menjunjung tinggi nilai agama masing-masing, hidup beragama dapat terjalin dengan baik tanpa rasa ketakutan.
“Bahkan ketika menerapkan nilai agama, hidup seseorang pasti akan penuh kedamaian,” pungkasnya. (mj/ham)